Jumat, 07 Oktober 2011

07 Oktober 2011

Dari pedalaman Selayar, keluarga itu dengan seluruh kerabatnya adalah orang-orang yang tak terbiasa bahkan nyaris tak pernah melakukan sesuatu untuk merayakan sebuah hari dalam hitungan tahun yang bernama hari jadi, hari lahir atau apapun istilah lainnya...saya salah seorang yang terlahir dari kelompok itu. Setiap tanggal 07 Oktober hanya sama dengan hari-hari lainnya..tak ada ucapan, tak ada kado, tak ada tiupan lilin apalagi tepukan tangan & nyanyian "Happy Birthday & Selamat Ulang Tahun" dari teman2, sahabat, keluarga, saudara apalagi orang tua. Semua sama datarnya....
Sekali pernah, saya "mencoba" meminta pada orangtua untuk merayakan ulangtahun ke-17 ditahun 1995..itupun setelah melihat sebagian besar teman sekolah melakukan hal yg sama dan sepertinya sangat mengasyikkan...dan dibuatlah sebuah "perayaan" yg sangat apa adanya.....dan setelah itu saya justru merasakan tengah berada di dunia yang lain yang aneh.
Kali berikutnya saya kembali mencoba merayakan hari jadi adik, yang juga merengek, setengah memaksa setelah hampir disetiap hari dia menerima undangan ulangtahun dari teman2 sebayanya. Dibuatkanlah...kali agak meriah karena ada kue ulangtahun untuk dipotong lengkap dengan lilin yg siap ditiup serta dimeriahkan dengan hiasan balon, lagu anak2 serta tumpukan kado disudut rumah....alhamdulillah setelah itu tak sekalipun terucap permintaan yanng sama di tanggal yg sama pada tahun2 berikutnya.
Semua kondisi itu mempersiapkan saya ketika pada akhirnya mulai menambah pengetahuan keagamaan bahwa sesungguhnya Rasulullah tak pernah mensunnahkan kita untuk mengucapkan selamat apalagi merayakan hari jadi tersebut. Secara logis saya mulai berpikir kebenarannya..... setiap pertambahan umur dasarnya adalah pengurangan waktu hidup kita itu sendiri. Allah telah menjatah saya dengan usia 80 tahun misalnya, maka di ulang tahun 1 jatah hidup saya tinggal 79, begitu seterusnya, nah jika sekarang sudah 33 tahun saya diberi kesempatan hidup maka tinggal berapa waktu saya untuk bertaubat & memperbaiki segala kesalahan serta kembali mempersiapkan perbekalan untuk di kehidupan abadi, kehidupan tanpa ulangtahun???.....lalu itukah yang akan kita rayakan dengan segala embel2nya???
yaahh..akan ada yang berkata, bahwa perayaan itu hanya sebatas ungkapan syukur karena kita masih di beri umur panjang (oaalaahh...umur panjang gimana to, lha hitungannya tadi justru umur kita makin pendek??? yg tambah besar, tambah panjang itu cuma angkanya saja...dari 1 tahun jadi 2, jadi 3, jadi 4...., jadi 10..., jadi 20 tahun dan seterusnya, hakikatnya  tetap pada pengurangan jatah hidup).
Okeyy..kita bersyukur, memilih rasa syukur pada limpahan rezki kesehatan sehingga masih terus bisa numpang di muka bumi? atau bersyukur karena tujuan hidup kita untuk bertemu sang Khalik makin dekat????? andalah yang memilih syukur apa yang kiranya tepat untuk dihaturkan....

Muhasabah diri...
waktuku kian habis, kian mendekat pada-Nya.