Rabu, 28 Mei 2014

Aqilah Izzah Humairah

Bissmillah
Assalamu alaykum warahmatullahi wa barakatuh
Assalamu alaykum duniaaaa......alhamdulillah seorang makhluk mungil manis mulai menatap dunia. 09 Mei 2014 lalu di Klinik Kassih sayang Ibu Luwuk jam 22.35 wita setelah sempat melalui proses persalinan yang cukup lama #hikssss daku hampir n nyaris di operasi caesar, alhamdulillah kekuatan semangat membatalkannya dan daku amat sangat bersyukur sekali atas itu karena ternyata Allah swt memberi banyak kemudahan setelah, istrahat di Klinik yang hanya kurang lebih 16 jam pasca melahirkan dengan hasil pemeriksaan  yang semuanya normal, baik-baik saja dan bagus hingga dengan cepat diizinkan pulang rumah.
"Aqilah Izzah Humairah" nama yang disematkan untuk putri kecilku dengan doa-doa semoga kelak menjadi wanita cerdas yang memiliki kehormatan dan mampu menjaga kehormatan diri, orangtua, keluarga dan agama itu laiknya Aisyah Ra, Sang Humairahnya Rassulullah Saw. Amiiiinnn allahumma aminn ya Allah....
Bapaknya langssung komennn..."aihhhh hidungku na ikut, baru itu mata kenapa langsung terbuka lebar begitu nak?" heheee pas di adzan dan diiqamatkan matanya mbelalak menatap dunia baru "_^
dan samapai hari ini, hari ke-19 dari semua orang yang melihatnya tak satupun yang berkomentar si putri kecil menuruni wajah ibunya, 100 % semua bilang "dehhhhh...mirip sekali bapaknya" owwwwhh....

Izzah, tiga hari...



Senyuman yang kini jadi amunisi semangat hidup :) 



 
 Izzah @ aqiqahnya, barakallah ya nakk.....big big hug :)



 
auwwweeee............tak terbahasakan bahagianya



  
 makin mirip bapak ya nak?? ;)



semoga Allah Swt memberi kesempatan untuk melihat dan mendampingimu tumbuh dan berkembang nak,


Hari ini, Izzah liburan di rumahnya......lovely home @ Unit 4-Bumiharjo, ini istanamu nak.

Rabu, 07 Mei 2014

Galeri Foto Walimahan

Bismillah,
Salah satu foto pernikahan favoritku, meski bukan untuk si bapak
karena dia punya favorit sendiri.....
Awalnya rencana untuk acara akad nikah sudah pesan kebaya putih tapi
timbang menimbang dan pikir memikir akhirnya untuk akad nikah pake
baju tradisional suku Bugis-Makassar karena kami berdua sama2 asli
Bu-Mak (saya Selayar dan dia Pinrang) juga dengan pertimbangan ntar
resepsi setelah pake baju Bodo mesti pake baju pilihan warna putih
jugaa......pake biru #yg warna pujaanku# kayakny gak bakal matching
dengan pelaminan yg sudah didominasi warna biru...jangan pd akhirnya
si mempelai malah tenggelam dalam lautan biru. Hahahaaa....

Selasa, 06 Mei 2014

Sanggara Balanda

Bismillah,
Ini contekan pertama dari hasil blogwalking  ke beberapa foodie blogger. Blognya Mbak Hesti yang setelah diubek-ubek dari awal sampai akhir langssung jatuh cinta. Bangetttt.... pake sangat dan amat juga :D. Ternyata Mba ahli masak satu itu berasal dari Makassar. Hai, mba saya juga suku Makassar lho...Selayar tepatnya. Asalnya si Aty yang massuk di Academy Indosiar itu. Hihihihiii....siapa juga yg diajak kenalan. Tapi benerrr apalagi setelah mengaduk-aduk resepnya yang banyakan resep tradisional. Wahhhh makin susah pindah ke lain hati. Naahhh....kebetulan hubby pecinta makanan tradisional jadi berasa klop. Apalagi pas habis walimahan kemaren selalu cerita tentang aneka suguhan tradisional yang dibawa keluarganya saat acara akad nikah, salah satunya ya si Sanggara Balanda ini. Padahal lima tahun kuliah di Makassar lalu saya malah seperti gak pernah dengar nama jajanan ini. Paling yang sering terdengar ya semacam Barongko, Bolu Pecak, Katiri, Sarikaya dll....., kalo si Balanda Sangar ini sama skali blank dari ingatanku.
Akhirnya gak pake lama, daku mulai nyetok pisang raja.....#kebeneran daku pecinta pisang raja
dan pas dapat pisang yang matangnya bagus, kulit nyaris berwarna kehitaman, si sanggara balanda ini yang pertama kali dieksekusi. 


tampilannya gak sekeren punya Mba Hesti karena cuma di foto pake kamera BB jadi kesan menggiurkan hilang sama sekali. Yang ingin coba yukkk resepnya:

Resep asli Hesti's Kitchen
Bahan:
1 sisir pisang raja matang
3 sdm margarin
4-5 sdm gula pasir
150 gr kacang tanah goreng giling kasar
1 telur untuk celupan, kocok lepas.

Cara membuat:
Campur rata kacang tanah dengan margarin dan gula pasir, sissihkan
Goreng pisang sampai kecoklatan (keluar aroma gulanya) angkat lalu celup di telur dan goreng kembali sampai matang dan wangi.
Panas-panas belah dua pisang tidak putus lalu langssung isi dengan filling kacang.
Jika ingin lebih manis buat saus dari gula pasir yang dididihkan dengan sedikit air sampai mengental.
sajikan dingin.

 Filling kacang diisikan saat pisang goreng masih panas sehingga margarin dan gulanya akan mencair menjadi karamel. Saking penasaran waktu bikin daku langsung menyajikan panas-panas (gak sesuai resep...hihihiiiii), ehhh malah tester utama dirumah langsung komen "lebih enak ini kalo dingin-dingin de'......". Iyaaa paa diresep juga dah dibilang "lebih enak disajikan dingin".

big hug Mba Hesti......

Kue Ketan Cokelat

Assalamu alaykum wr.wb.
Bismillah,
Mulai lagi mengisi blog tercinta yang lama ditelantarkan. Dan karena ini termasuk salah satu dari kunjungan perdana jadi postingan-postingannya lebih banyak hasil endapan foto dan resep mulai tahun 2013 kemaren yang baru sempat dipost. Bukan karena malas tapi lebih disebabkan karena di kediaman baru daku nyaris terisolir dari jaringan internet. Yang bisa terus eksis hanya bbm dan FB. So kebanyakan resep ini sudah ter-posting di akun FB...................cek *_^ Album Antara Karir & Dapur Emma Hermawati. Saking lambatnya hari ini 07 Mei 2014 baru bisa setting posting artiket ke blog via blacberry. Itupun belum dapat cara post gambarnya. Hadeuuuuhhhh...........

Kembali ke laptoppppp........

Cicip kue ini pertama kali kurang lebih 2 tahun lalu saat menghadiri undangan walimahan. Di kota kecil Toili, ceileehhh...kota yaa? meski masih kecil ^_*  ada beberapa macam model walimahan yang biasa kita jumpai. Kalo yang pesta dari suku Bugis, Saluan, Gorontalo, Kaili dan sebagainya maka biasanya pesta diadakan dalam bentuk resepsi yang kadangkala jika yang punya hajat sering menghadiri undangan ala suku Jawa biasanya dirangkaikan dengnan model pesta "bece'an" ala suku Jawa tersebut. Nah kalo acara bece'an maka tamu undangan yang tinggal didesa bersangkutan biasanya cukup diundang menggunakan suara musik yg diperdengarkan menggunakan loudspeaker dan suaranya akan menggema ke seantero desa....kadang-kadang berasa cukup berisik dan mengganggu :). Di acara bece'an tersebut tiap tamu yang datang akan dipersilahkan duduk menikamati aneka jajanan Jawa tradisional mulai dari aneka keripik dan kerupuk, dodol, tape, lemper, gorengan, kue matahari, kue-kue kering sampai brownies (tergantung pemilik hajat sihhh) tapi yang namanya lemper, dodol, tape itu biasanya bersifat wajib hadir :D. Lamanya ngantri ini tergantung pada banyaknya tamu yang sedang menyelesaikan makanan utama diruang makan yang telah disediakan dibagian dalam. Wahhhh kepanjangan ya  cerita pembukanya, nah kue ketan cokelat ini saya cicipi pertama ya saat ada undangan bece'an itu, disajikan sebagai salah satu hidangan kuenya. begitu liat model kue yang lucu karena dicetak di cucing kecil dengan warna cukup ngejreng "kuning+cokelat" tentu saja membuat dia jadi pilihan pertama dan utama. Sambil nyicip sambil mikir ini bahannya apa saja ya? bagian bawah bertekstur kenyal seperti dari ketan dengan rasa cokelat sementara lapisan atas yang berwarna kuning berasa aroma telurnya. Hayoooooo...............apa ya bahannya???


end  gak berselang lama.....ibunda kami disekolah Ibu Rasnang berhasil juga mendapatkan copy resepnya. Ntah dari mana...............heheee.....buat orang Bugis Makassar emang cocok sekali karena bahannya menggunakan telur dalam jumlah cukup banyak. 8 butir untuk satu resep dengan hasil sebanyak 30an buah. Pantas sajaa aroma telur dilapisan kuningnya kuat. Resep dari Ibu Rasnang saya sertakan dibawah yaaa.....

Resep Ibu Rasnang tanpa modifikasi apapun
Lapisan Cokelat:
8 putih telur
2 gelas gula merah yang disisir halus
1 gelas minyak
1 1/2 gelas santan
1 bungkus tepung Ros Brand ketan
45 gr cokelat bubuk

Lapisan Kuning:
8 kuning telur
3/4 kaleng susu kental manis putih
1 gelas santan kental
1 sdm tepung custard
1 tetes pewarna kuning

Cara Membuat:
Lapisan Cokelat:
1. Panaskan kukusan menggunakan api besar, siapkan cucing.
2. Kocok putih telur menggunakan mixer dengan kecepatan sedang sampai cukup mengembang
3. Masukkan gula merah sambil diaduk rata
4. Tambahkan tepung ketan yang sudah dicampur dengan cokelat bubuk, aduk perlahan asal rata.
5. Tambahkan santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dan terakhir masukkan minyak. Aduk rata.
    Sisihkan.

Lapisan kuning:
1. Kocok kuning telur menggunakan mixer kecepatan tinggi sampai mengembang
2. Masukkan susu dan tepung custard sedikit demi sedikit serta pewarna (jika pake)
3. Tuang santan kental sedikit demi sedikit sambil terus diaduk rata.
    
Tuang adonan cokelat ke cucing sampai 3/4 lalu kukus dengan api kecil kurang lebih 5 menit atau sampai adonan agak mengeras lalu tuang adonan kuning ssampai cuccing penuh.Kukus kembali kurang lebih 10 menit atau sampai kue matang. Tes tusuk bila sudah tidak ada adonan menempel berarti sudah matang. Bisa juga diliat dari kue yang agak terlepas dari cucingnya.
selamat mencoba......

tes

Tes posting