Bismillah,
Ini contekan pertama dari hasil blogwalking ke beberapa foodie blogger. Blognya Mbak Hesti yang setelah diubek-ubek dari awal sampai akhir langssung jatuh cinta. Bangetttt.... pake sangat dan amat juga :D. Ternyata Mba ahli masak satu itu berasal dari Makassar. Hai, mba saya juga suku Makassar lho...Selayar tepatnya. Asalnya si Aty yang massuk di Academy Indosiar itu. Hihihihiii....siapa juga yg diajak kenalan. Tapi benerrr apalagi setelah mengaduk-aduk resepnya yang banyakan resep tradisional. Wahhhh makin susah pindah ke lain hati. Naahhh....kebetulan hubby pecinta makanan tradisional jadi berasa klop. Apalagi pas habis walimahan kemaren selalu cerita tentang aneka suguhan tradisional yang dibawa keluarganya saat acara akad nikah, salah satunya ya si Sanggara Balanda ini. Padahal lima tahun kuliah di Makassar lalu saya malah seperti gak pernah dengar nama jajanan ini. Paling yang sering terdengar ya semacam Barongko, Bolu Pecak, Katiri, Sarikaya dll....., kalo si Balanda Sangar ini sama skali blank dari ingatanku.
Akhirnya gak pake lama, daku mulai nyetok pisang raja.....#kebeneran daku pecinta pisang raja
dan pas dapat pisang yang matangnya bagus, kulit nyaris berwarna kehitaman, si sanggara balanda ini yang pertama kali dieksekusi.
tampilannya gak sekeren punya Mba Hesti karena cuma di foto pake kamera BB jadi kesan menggiurkan hilang sama sekali. Yang ingin coba yukkk resepnya:
Resep asli Hesti's Kitchen
Bahan:
1 sisir pisang raja matang
3 sdm margarin
4-5 sdm gula pasir
150 gr kacang tanah goreng giling kasar
1 telur untuk celupan, kocok lepas.
Cara membuat:
Campur rata kacang tanah dengan margarin dan gula pasir, sissihkan
Goreng pisang sampai kecoklatan (keluar aroma gulanya) angkat lalu celup di telur dan goreng kembali sampai matang dan wangi.
Panas-panas belah dua pisang tidak putus lalu langssung isi dengan filling kacang.
Jika ingin lebih manis buat saus dari gula pasir yang dididihkan dengan sedikit air sampai mengental.
sajikan dingin.
Filling kacang diisikan saat pisang goreng masih panas sehingga margarin dan gulanya akan mencair menjadi karamel. Saking penasaran waktu bikin daku langsung menyajikan panas-panas (gak sesuai resep...hihihiiiii), ehhh malah tester utama dirumah langsung komen "lebih enak ini kalo dingin-dingin de'......". Iyaaa paa diresep juga dah dibilang "lebih enak disajikan dingin".
big hug Mba Hesti......
Pastiikrn g' sabar mau mkn...akhirnya biar poanas2 tetap oenakkkk....
BalasHapus